NEWS SINGASANA– Di tengah fluktuasi harga cabai yang sempat membuat masyarakat menjerit, langkah Polres Tabanan patut diapresiasi. Melalui inovasi Green House Presisi, kepolisian di daerah berjuluk lumbung pangan Bali ini menunjukkan bahwa ketahanan pangan bukan hanya urusan petani dan pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama.
Program yang diresmikan pada April 2025 itu kini telah memproduksi lebih dari 80.000 bibit cabai dan mendistribusikannya secara gratis ke 10 kecamatan di Kabupaten Tabanan. Tak hanya itu, proyek ini juga menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara aparat, pemerintah daerah, dan masyarakat mampu melahirkan solusi nyata atas tantangan ekonomi lokal.
Dari Green House ke Pekarangan Warga
Kapolres Tabanan AKBP I Putu Bayu Pati menjelaskan, pembangunan Green House Presisi merupakan bentuk kepedulian Polres terhadap stabilitas harga dan ketahanan pangan masyarakat.
“Dengan menyediakan bibit gratis, kami ingin masyarakat dapat menanam cabai sendiri di pekarangan atau sawah mereka. Dengan begitu, ketergantungan pada pasar bisa dikurangi dan masyarakat ikut menjaga ketersediaan pangan nasional,” ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu (19/10).
Menurutnya, inisiatif ini muncul setelah harga cabai di sejumlah daerah sempat menembus Rp100.000 per kilogram. Fenomena tersebut menjadi alarm bagi semua pihak untuk mencari solusi konkret agar harga bahan pangan tidak lagi bergantung pada rantai pasok pasar semata.
Tak tanggung-tanggung, Polres Tabanan juga melakukan penyemaian 20.000 bibit cabai di lahan seluas lima hektare sebagai bagian dari tahap awal program. “Selain cabai, kami juga menjalankan program ketahanan pangan lain seperti penanaman jagung dan pendistribusian beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) melalui jajaran Polsek dan Polres,” tambah Kapolres Bayu Pati.
Pusat Edukasi Pertanian untuk Generasi Muda
Lebih dari sekadar tempat produksi bibit, Green House Presisi juga dirancang sebagai pusat edukasi pertanian dan lingkungan bagi masyarakat Tabanan. Polres Tabanan membuka kesempatan bagi pelajar, mahasiswa, dan kelompok tani untuk belajar tentang teknik penanaman modern, pengelolaan lahan berkelanjutan, dan pemanfaatan teknologi dalam pertanian.
“Green House ini menjadi tempat belajar bagi generasi muda agar mencintai pertanian dan menjaga lingkungan. Harapannya, semangat bertani bisa tumbuh kembali di kalangan anak muda,” jelas Kapolres Bayu Pati.

Baca Juga: Legenda Real Madrid Marcelo Kunjungi Bali United Beri Pelatihan untuk Pemain Muda
Inovasi tersebut sejalan dengan semangat Transformasi Presisi Polri, di mana institusi kepolisian tak hanya menjaga keamanan, tetapi juga aktif berperan dalam menjaga kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi dan sosial.
Apresiasi Pemerintah Daerah: Menanam Harapan Bersama
Langkah progresif Polres Tabanan mendapat sambutan hangat dari Bupati Tabanan, Komang Gede Sanjaya. Ia menyebut program ini sebagai simbol nyata sinergi antara pemerintah dan aparat keamanan dalam menjaga ketahanan pangan daerah.
Menurutnya, Tabanan memiliki posisi strategis sebagai lumbung pangan Bali, sehingga menjaga produktivitas pertanian merupakan tanggung jawab moral seluruh elemen masyarakat. Ia menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kepentingan petani dan konsumen melalui stabilisasi harga komoditas pangan, terutama cabai.
“Stabilitas harga bukan sekadar angka di pasar, tetapi berkaitan dengan keseimbangan hidup petani dan daya beli masyarakat. Karena itu, semangat gotong royong dan nilai Tri Hita Karana harus terus dijaga,” tegasnya.







