NEWS SINGASANA– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan terus menunjukkan keseriusannya dalam menjaga stabilitas harga dan memperkuat ketahanan pangan daerah. Komitmen itu ditegaskan melalui pelaksanaan High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tabanan, yang dirangkaikan dengan penandatanganan nota kesepakatan (MoU) antara Bupati Tabanan dengan para Perbekel se-Kabupaten Tabanan.
Kegiatan berlangsung di Gedung Kesenian I Ketut Marya dan dihadiri oleh jajaran Forkopimda, Deputi Direktur Bank Indonesia Provinsi Bali, Ketua DPRD Kabupaten Tabanan, para asisten dan kepala perangkat daerah, pimpinan instansi vertikal, BUMD, Perbekel, BPD, BKAD, perwakilan UMKM, serta para Pekaseh Subak penerima bantuan dari Bank Indonesia.
Kolaborasi Multi Pihak Jaga Stabilitas Harga
Acara dibuka dengan penayangan video profil kerja sama antara BUMD dan Kejaksaan Negeri Tabanan dalam program Jamu Pangan (Jaksa Mendampingi UMKM dan Ketahanan Pangan), yang menjadi salah satu inovasi andalan TPID Tabanan.
Selanjutnya dilakukan penandatanganan MoU antara Pemerintah Kabupaten Tabanan dan Perbekel se-Kabupaten Tabanan, yang dilakukan secara simbolis oleh perwakilan dari 10 kecamatan. Selain itu, turut dilakukan penandatanganan kerja sama antara Perumda Sanjayaning Singasana dan PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali, sebagai langkah konkret memperkuat pembiayaan dan hilirisasi hasil pertanian rakyat.

Baca Juga: DPRD Bali Sahkan Raperda Taksi Online Lindungi Driver Lokal dan Budaya Bali
Dalam momentum tersebut, Bank Indonesia juga menyerahkan bantuan sarana dan prasarana pertanian kepada lima kelompok subak binaan, yaitu Subak Timan Agung, Subak Aseman IV, Subak Lanyah Delod Jalan, Subak Gadon III, dan Subak Empas Mal Kangin.
Bupati Sanjaya: Saatnya Petani Berdaulat di Negeri Sendiri
Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia, Forkopimda, serta seluruh Perbekel dan BUMD atas dukungan mereka dalam menjaga kestabilan ekonomi daerah. Ia menegaskan bahwa langkah ini bukan sekadar seremonial, melainkan pijakan awal menuju kedaulatan pangan yang berkeadilan dan berkelanjutan.
“Hari ini kita tidak hanya berkumpul dalam pertemuan formal, tetapi memulai langkah besar menuju kedaulatan pangan sesungguhnya di Kabupaten Tabanan. Ketika pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat bersatu, perubahan besar akan tercipta,” ujar Sanjaya.
Menurutnya, Tabanan memiliki potensi besar sebagai lumbung pangan Bali, namun tantangan ekonomi yang belum berpihak pada petani masih menjadi pekerjaan rumah.






