Bupati Tabanan tekankan peran Dekranasda berdayakan UMKM

by -205 Views

Bupati Tabanan tekankan peran Dekranasda berdayakan UMKM

Bupati Tabanan Tegaskan Sinergi Dekranasda, Perusda, dan Bumdes untuk Pemberdayaan UMKM dan IKM Desa

News Singasana Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya menegaskan pentingnya peran strategis Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dan Perusahaan Daerah (Perusda) Sanjayaning Singasana dalam pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta Industri Kecil Menengah (IKM). Tujuannya adalah memastikan produk-produk lokal dapat dipasarkan lebih luas dan berkelanjutan, serta mendorong desa-desa di Tabanan menjadi motor penggerak ekonomi lokal.

Hal tersebut disampaikan Bupati Gede Sanjaya saat menghadiri Program Bupati Ngantor (Bungan) Desa ke-63 yang digelar di Desa Antap, Kecamatan Tabanan, Selasa (26/11/2025). Program Bungan merupakan agenda rutin Bupati Tabanan untuk mendekatkan pemerintah kabupaten kepada masyarakat desa, sekaligus menyalurkan layanan publik terpadu serta mengidentifikasi potensi ekonomi dan sosial desa secara langsung.

Desa Presisi: Strategi Pemetaan Potensi dan Hilirisasi Produk

Dalam kesempatan itu, Bupati Gede Sanjaya menekankan bahwa kehadirannya di desa bukan sekadar simbolik, tetapi sebagai bentuk solusi pemberdayaan masyarakat. Konsep Desa Presisi menjadi pedoman strategis pemerintah untuk memetakan potensi dan komoditas unggulan tiap desa. Dengan demikian, Tabanan dapat terus mengokohkan statusnya sebagai lumbung pangan Bali sekaligus pusat produksi komoditas berkualitas.

“Visi kami jelas: kita hidupkan Bumdes, Bumdes hidupkan Perusda, dan Perusda akan menjual produk masyarakat ke hotel-hotel, restoran, serta pasar nasional maupun internasional. Ini bukan retorika, tetapi strategi nyata agar UMKM dan IKM desa memiliki akses pasar yang berkelanjutan,” ujar Gede Sanjaya dengan penuh keyakinan.

Bupati juga menyoroti Desa Antap yang memiliki beragam potensi: mulai dari kerajinan alat musik tradisional Bali, sektor perikanan, peternakan, hingga pertanian. Menurutnya, penguatan pemasaran dan hilirisasi produk desa melalui sinergi Bumdes dan Perusda Sanjayaning Singasana menjadi kunci agar semua potensi tersebut dapat dikelola secara optimal dan memberi nilai tambah bagi masyarakat.

“Kolaborasi antara desa, Bumdes, dan Perusda bukan sekadar slogan. Ini bentuk nyata strategi agar produk lokal bisa menjangkau pasar yang lebih luas, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.

Layanan Publik Terpadu: Mendekatkan Pemerintah dengan Masyarakat

Dalam rangkaian Bungan Desa ke-63 ini, pemerintah menghadirkan berbagai layanan publik terpadu, mulai dari literasi inklusi dan akses perbankan oleh Bank BPD Bali, pelayanan kesehatan lengkap dengan pembagian 108 kacamata gratis, hingga layanan administratif dari berbagai OPD seperti DPMPTSP (perizinan), Dukcapil (KTP Elektronik), Bakeuda (pembayaran PBB), AK1 (Kartu Kuning), Samsat Keliling, dan BPJS Keliling.

Bupati menegaskan bahwa semua layanan ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah kabupaten untuk mendekatkan pelayanan hingga tingkat desa, sehingga masyarakat dapat menikmati berbagai fasilitas publik secara langsung.

“Dalam kegiatan ini, kami hadir bukan hanya untuk hadir, tetapi untuk menyediakan layanan nyata, memastikan masyarakat Desa Antap benar-benar terlayani, mulai dari kebutuhan administratif hingga kesehatan. Inilah esensi dari pemerintahan yang dekat dan hadir untuk warganya,” tegas Gede Sanjaya.

Dukungan Desa Adat dan Aspirasi Masyarakat

Selain layanan publik, Bupati juga menerima audiensi dari Bendesa Adat Antap Delod Sema dan Bendesa Adat Bonian, untuk menyerap aspirasi dan memperkuat sinergi antara pemerintah kabupaten dengan desa adat. Hal ini dianggap penting karena desa adat memiliki peran strategis dalam pelestarian budaya sekaligus pengembangan ekonomi lokal.

Sementara itu, Perbekel Desa Antap, I Ketut Wastika, menyampaikan apresiasi atas kunjungan Bupati. Ia berharap pemerintah kabupaten dapat terus mengawal berbagai potensi desa, termasuk sektor pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, dan kerajinan, agar dapat menjadi sumber lapangan kerja bagi masyarakat desa dan mendorong kemajuan desa secara berkelanjutan.

“Dukungan dan perhatian dari pemerintah kabupaten sangat penting. Dengan potensi yang ada, kami optimis bisa menyediakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan warga, dan mengangkat citra desa di tingkat provinsi maupun nasional,” kata Wastika.

Simbol Penghijauan dan Kelestarian Lingkungan

Menutup rangkaian kegiatan Bungan Desa ke-63, Bupati Tabanan melakukan penanaman pohon tabebuya sebagai simbol penghijauan dan kelestarian lingkungan. Tindakan ini sekaligus menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga keseimbangan lingkungan hidup di tengah upaya pembangunan ekonomi dan sosial desa.

Kesimpulan: Sinergi Pemerintah, Desa, dan UMKM sebagai Kunci Pembangunan

Program Bungan Desa ke-63 di Desa Antap menegaskan filosofi pembangunan Tabanan: sinergi antara pemerintah kabupaten, desa, desa adat, UMKM, dan Perusda. Dengan pendekatan ini, setiap potensi desa bisa diidentifikasi, dioptimalkan, dan dijadikan sumber kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.

Bupati Gede Sanjaya menekankan bahwa pemberdayaan ekonomi lokal, penguatan layanan publik, serta penghijauan lingkungan bukanlah kegiatan terpisah, melainkan bagian dari strategi komprehensif untuk menjadikan Tabanan lebih maju, mandiri, dan berkelanjutan.

“Dengan kerja sama semua pihak, mulai dari pemerintah, desa adat, Bumdes, hingga masyarakat, Tabanan dapat terus berkembang, membangun kesejahteraan, dan menjaga budaya serta lingkungan. Ini bukan sekadar janji, tetapi langkah nyata yang kami lakukan setiap hari,” tutup Bupati Gede Sanjaya.

BRIMO

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.